Minggu, 26 Februari 2012

Allah Maha Mencukupi

Allah Maha Mencukupi
(Tempat bermohon dan bergantung).


Allah berfirman dalam Hadits Qudsy : (HR. Muslim ra).

Qaalaallahu ta’aalaa : Allah Swt berfirman.

Yaa-ibadii Hai hamba-hamba-Ku inni haramtu dhulma alaa nafsii sesungguhnya Aku telah mengharamkan diri-Ku berlaku aniaya wa ja’altuhu muharramaan bainakum dan aku mengharamkan pula hal ini kepada kalian falaa tadh-dhalamuu maka kalian janganlah berbuat aniaya.

Yaa-ibaadii Hai hamba-hamba-Ku kullukum dhaalum kalian semua sesat illaa man hadaituhu kecuali orang-orang yang telah kuberi petunjuk fastahduunii maka mintalah petunjuk dari-Ku ahdikum Aku akan memberi kalian petunjuk.

Yaa-ibaadii Hai hamba-hamba-Ku kullukum jaa’i’un kalian semua lapar illaa man ath’amtuhu kecuali orang yang telah Kuberikan makan fastath’imuunii karena itu mintalah makan kepada-Ku uth’imkum niscaya aku memberi makan kalian.

Yaa-ibadii Hai hamba-hamba-Ku kullukum-arin kalian semua telanjang illaa man kasautuhu kecuali orang yang telah Kuberi pakaian fastaksuunii karena itu mintalah pakaian kepada-Ku aksukum niscaya aku akan memberi kalian pakaian.

Yaa-ibadii hai hamba-hamba-Ku innakum tukhthi’uuna sesungguhnya kalian berbuat dosa bil-laili wannahaari di siang dan malam hari wa anaa aghfirudhunuuba jamii’a sedangkan aku Maha pengampun semua dosa-dosa fastaghfiruunii karena itu mintalah ampunan kepada-Ku aghfirlakum niscaya Aku akan mengampuni kalian.

Yaa-ibadii Hai hamba-hamba-Ku innakum lan-tablughu dhurri sungguh kalian tidak akan dapat melakukan kemadharatan terhadap-Ku wa lan-tablughu naf’ii dan kalian tidak perlu memberi manfaat kepada-Ku fatan fa’uunii karena sebab itulah kalian mengharapkan kemanfaatan kepada-Ku.

Yaa-ibaadii Hai hamba-hamba-Ku lau-anna awwalakum wa aakhiriikum seandainya orang yang pertama dari kalian dan yang terakhir wa insakum wa jinnakum yaitu dari kalangan manusia dan jin kaanuu alaa atqaa qalbi rajulin waahidin semua memiliki hati seperti seseorang yang taqwa maa zaada dzaalika fii mulkii syaii’aa maka hal tersebut tidak menambah sesuatu pada kerajaan-Ku.

Yaa-ibadii Hai hamba-hamba-Ku lau-anna awwalakum wa aakhiriikum seandainya orang yang pertama dari kalian dan yang terakhir wa insakum wa jinnakum kalangan manusia dan jin kaanu alaa afjari qalbi rajulin waahidin minkum semua memiliki hati seperti seseorang yang durhaka diantara kalian maa naqasha dzalika min mulkii syaii’aa niscaya hal tersebut tidak mengurangi sesuatupun pada kerajaan-Ku

Yaa-ibadii Hai hamba-hamba-Ku lau-anna awwalakum seandainya orang-orang yang pertama dari kalian wa aakhiriikum  dan yang terakhir wa insakum dari kalangan manusia wa jinnakum  dan para jin qaamuu fii sha’iidin waahidin mereka semua berdiri disatu lapangan fasaa’aluunii lalu mereka meminta kepada-Ku fa-a’thaitu kulla insanin lalu aku beri kepada setiap orang mas’alatahu apa yang dimintanya maa naqasha dzaalika niscaya hal tersebut mimmaa indii tidak mengurangi apa yang ada disisi-Ku illaa kamaa yanqushul kecuali bagaikan jarum mikhyathu inaa udkhilal bahraa yang dimasukkan kedalam lautan.

Yaa-ibadii Hai hamba-hamba-Ku inamaa hiya a’maalukum sesungguhnya hal tersebut merupakan amal perbuatan kalian uhshiihaa lakum Aku mencatatnya secara rinci bagi kalian tsumma uwaafikum iyaahaa kemudian Aku balas hal tersebut kepada kalian faman wajada khairaa Maka barang siapa menemukan kebaikan falyahmadillaha maka itu balasan Allah waman wajada ghaira dzaalika Barang siapa tidak menemukan yang demikian falaayaluu manna maka janganlah ia mencela illaa nafsahu kecuali kepada dirinya sendiri.