Pahala Disisi Allah
(Mengingat Allah dan berbuat kebaikan)
Hai
manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutlah suatu hari yang pada hari itu
seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat pula
menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, Maka
janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu dalam mentaati Allah.
Orang-orang
yang mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri
akherat, mereka itulah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya
dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. Sesungguhnya orang-orang beriman
dan mengerjakan amal-amal shaleh, bagi mereka syurga-syurga yang penuh
kenikmatan, mereka kekal didalamnya sebagai janji Allah yang Maha benar dan
Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Allah
menciptakan langit tanpa tiang dan dia meletakkan gunung-gunung di permukaan
bumi supaya bumi itu tidak goyang dan memperkembang biakkan padanya segala
macam jenis binatang. dan diturunkan air hujan dari langit, lalu Allah tumbuhkan
padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik. Sesungguhnya Allah Telah
menundukkan untuk kepentingan manusia apa yang di langit dan apa yang di bumi
dan menyempurna kan nikmat-Nya lahir dan batin. dan di antara manusia ada yang
membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan
tanpa kitab yang memberi penerangan.
Dan barang siapa yang berserah diri kepada
Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, Maka Sesungguhnya ia Telah
berpegang kepada buhul tali yang kokoh dan Hanya kepada Allah-lah kesudahan
segala urusan. Kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di
bumi. Sesungguhnya Allah Dia-lah yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
Sesungguhnya
Allah memasukkan malam kedalam siang dan memasukkan siang kedalam malam dan dia
tundukkan matahari dan bulan masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang
ditentukan dan sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kita kerjakan. Demikianlah,
karena sesungguhnya Allah, Dia-lah yang hak dan sesungguhnya apa saja yang
mereka seru selain dari Allah itulah yang batil dan sesungguhnya Allah Dialah
yang Maha Tinggi lagi Maha besar.
Tidakkah
kita perhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu ber layar di laut dengan nikmat
Allah, supaya diperlihatkan-Nya ke pada kita sebahagian dari tanda-tanda
kekuasaan-Nya. Sesungguh nya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi semua orang yang sangat sabar lagi banyak bersyukur.
Sunatullah
ini merupakan petunjuk dan rahmat yang dirasa kan benar-benar oleh orang
mu’min; keadaan dilangit dan dibumi serta keajaiban-keajaiban yang terkandung
didalamnya adalah bukti-bukti atas keesaan Allah dan kekuasaan-Nya, manusia
tidak akan selamat kecuali dengan taat kepada perintah-perintah-Nya dan berbuat
amal-amal yang shaleh.
يَا بُنَيَّ أَقِمِ
الصَّلاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا
أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الأمُورِ (١٧)
Yaa-bunayya
Hai anakku aqimish-shalata dirikanlah shalat wa’mur bil-ma’rufi dan suruh manusia mengerjakan yang baik wanha
anil munkari dan cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar washbir ala maa-ashaabaka dan Bersabarlah
terhadap apa yang menimpa kamu
inna dzalika min azmil umuuri Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diprintahkan Allah. (QS. Luqman, 17).
وَلا
تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلا تَمْشِ فِي الأرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لا
يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ (١٨)
Walaa
tusha’ir khaddaka Dan janganlah kamu memalingkan mukamu lin-naasi dari manusia (karena sombong) wa laa-tamsyi fil ardhi marahaa
dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh innallaha laa-yuhibbuu
kulla mukhtalin fakhuurin Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
(QS. Luqman, 18).
(QS. Luqman, 18).
Seorang
ulama salaf berkata kepada anaknya :
Hai
anakku, apabila nafsumu mengajakmu untuk mengingkari Tuhanmu maka lihatlah
keatas dan malulah kepada penghuni langit. Apabila tidak, maka lihatlah kebawah
dan malulah kepada penghuni bumi dan apabila kamu tidak merasa malu kepada
penghuni langit dan penghuni bumi maka anggaplah dirimu ter masuk binatang yang
tidak memiliki rasa malu. (Imam Al-Ghozali).
وَمَا أَمْوَالُكُمْ وَلا
أَوْلادُكُمْ بِالَّتِي تُقَرِّبُكُمْ عِنْدَنَا زُلْفَى إِلا مَنْ آمَنَ وَعَمِلَ
صَالِحًا فَأُولَئِكَ لَهُمْ جَزَاءُ الضِّعْفِ بِمَا عَمِلُوا وَهُمْ فِي
الْغُرُفَاتِ آمِنُونَ (٣٧)
Wa
maa amwalukum Dan sekali-kali bukanlah harta-hartamu wa
laa-auladukum dan bukan anak-anak kamu billatii tuqaribbukum yang
mendekatkan kamu indanaa zulfaa kepada kami sedikitpun illa man ‘aamana
tetapi orang-orang yang beriman wa ‘amila shalihaan dan
mengerjakan amal-amal saleh faa’ula’ika lahum jazaa’ul dli’fi mereka itulah
yang memperoleh balasan yang berlipat ganda bimaa ‘amiluu disebabkan apa
yang telah mereka kerjakan wahum fiil ghurufatin ‘aaminuun dan mereka
aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (dalam syurga).(QS. Saba’, 37).
Tidak ada komentar:
Komentar baru tidak diizinkan.